Demi memandangmu, aku memilih merapuh dengan sukarela...
Rasa ini hidup secara vegetatif, seperti gulma yang keras kepala...
Sering ku cabut berkali-kali, namun ia selalu tumbuh kembali seolah tak ada yang terjadi....
Sementara perasaanmu seperti agen misterius, tanpa alamat tetap atau nomor telepon...
Satu-satu nya mailbox yang ku simpan sejauh ini adalah peluk dan perhatianmu yang kadang-kadang itu....
Akhir-akhir ini matahari musim semi terang sekali,
Kau mulai tak muncul....
Mungkin karena kau selalu berharap jawaban terhadap ratusan apa sedangkan aku hanya mampu menjawab satu kenapa,..
Sial, benakku berulah...
Kemarin kau menampakan diri lagi....
Bukan dalam rupa kabut, namun fatamorgana....
Diam-diam kau bisikan "sayang, dunia kita tak berkaitan satu sama lain"
Sumaq risuchun!*
Hobsonville, 17 November 2019
*Bolivia: Selamat Tinggal
Komentar
Posting Komentar