Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Kesadahan Air Tanah di Kota Kupang (Refleksi Materi Pembelajaran Kimia Unsur Logam Alkali)

Sumber : Youtube WALHI NTT Tulisan ini adalah satu dari sekian banyak refleksi yang saya peroleh dan dapat saya tuliskan melalui aktivitas rutin saya tiap minggu yakni mengajar Kimia secara privat kepada siswa SMA. Minggu lalu, saya dan siswa saya belajar tentang Kimia Unsur. Materi ini merupakan materi pembelajaran Kimia untuk kelas XII SMA. Meskipun kurikulum dalam kurun waktu 8 tahun terakhir mengalami beberapa perubahan, materi ini tidak cukup jauh berbeda dengan apa yang saya pelajari sewaktu masih duduk di bangku SMA. Dalam materi tersebut kami membahas tentang unsur logam alkali dan alkali tanah yang dalam tabel periodik unsur kimia ditempatkan pada golongan IA dan golongan IIA. Rata-rata, unsur-unsur yang ada dalam golongan tersebut jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan senyawa pembawa sifat basa (pH > 7). Hal ini yang membuat unsur-unsur tersebut dinamakan Alkali, yang secara harafiah berasal dari bahasa Arab al-qaly yaitu abu yang dalam air bersifat basa. Ketika

Perempuan Petani dan Krisis Iklim

Maria Dethan, begitu ia memperkenalkan dirinya saat kami bertemu di suatu sore di tengah pematang sawah. Saya kemudian memanggilnya mama Maria. Ia adalah seorang perempuan berusia enam puluhan yang semenjak menikah dengan suaminya berprofesi sebagai petani di Manikin, Kelurahan Tarus Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Sayang, perbincangan tentang sang suami adalah topik yang membawa duka. Pasalnya ia baru saja kehilangan suaminya beberapa bulan yang lalu, di saat lahan sudah siap digarap kembali untuk masa panen pertama di awal tahun. Sejak sang suami tiada, peran sebagai ibu sekaligus ayah bagi dua orang anak nya harus ia jalankan. “saya punya anak yang pertama su tamat dan kerja. Sonde lanjut kuliah. Yang nona, anak kedua baru kelas tiga di SMK 6 Kupang”, ceritanya singkat tentang kedua anaknya. Anak pertamanya memilih tidak melanjutkan studi di Perguruan Tinggi dan memutuskan untuk bekerja lantaran keadaan ekonomi keluarga mama Maria sangat pas-pasan. Ia mengaku, penghasilan yang

Science Alkohol Dalam Isu Sosial Budaya di Indonesia

  Di awal 2019, jika kita mengikuti perkembangan berita tentang pemerintahan di beberapa daerah Indonesia Timur maka akan kita temukan dua daerah dengan pemberitaan yang mirip namun kontroversi. Dua Daerah itu adalah NTT dan Maluku. Saat itu, Viktor B. Laiskodat yang baru saja menjabat sebagai Gubernur NTT selama beberapa bulan, muncul dengan gagasan untuk melegalkan Sopi. Selain alasan menumbuhkan ekonomi kerakyatan, minuman alkohol tradisional tersebut dilegalkan sebagai bentuk upaya pelestarian budaya NTT.  Sementara itu, di Provinsi tetangganya, Maluku, Murad Ismail selaku Gubernur menolak dengan tegas legalisasi Sopi. Dilansir dari media online Suara.com (28/06/2019), Murad menyatakan bahwa Maluku berbeda dengan NTT, Manado dan Bali yang sudah melegalkan minuman tradisonal mereka. Maluku memiliki masyarakat yang beragam karakteristiknya sehingga akan memicu konflik diantara masyarakatnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan minuman beralkohol sekalipun dalam aspek budaya memil