I wanna grow old with you...
Di pojok kedai kopi yang kita dirikan,
Kau memainkan gitar akustik tua mu
Tak ada nyanyian seperti biasa, hanya melodi
Aku baru saja merapihkan perpustakaan, di pojok idola kita
Lalu duduk dengan sebuah buku
Sembari menikmati setiap bunyi yang kau petik
Di depan kita sudah ada cappucino hangat
Dengan latte art favoritku,
Tentu, kau sendiri yang membuatnya.
Sore mulai dipeluk malam,
kita tenggelam dalam ingatan masa muda
Menghitung jumlah gunung, hutan, laut dan pulau yang sudah kita taklukan
Betapa masa muda adalah masa penaklukan
Kita adalah sepasang yang dilahirkan oleh setumpuk beban di masa muda
Lalu memutuskan untuk saling menanggung sampai hari tua
Kau dan aku telah menjelma menjadi tempat pelarian ternyaman
Gunung, laut, hutan dan pulau perlahan kita lupakan
Imagine there's no heaven ...
Ah, itu judul melody yang kau mainkan
Kita dahulu adalah manusia-manusia naif yang terjebak dalam dunia paling hipokrit
Kau memutuskan keluar lebih dahulu dan membangun usaha yang jatuh bangun
Sementara aku, mungkin butuh waktu yang sedikit lebih lama
Imagine there's no heaven ...
Dulu aku bisa membayangkannya
Duduk di depanmu saat ini
Seperti ini,
Menjadikanku menerima lupa bagaimana rasanya jika tak ada surga,
Sementara KITA telah menjelma surga...
Kupang, 13 Mei 2021
Kupang, 13 Mei 2021
Komentar
Posting Komentar