Langsung ke konten utama

AT LEAST I STILL HAVE YOU (Fanfiction)

 AT LEAST I STILL HAVE YOU


PART 1

I’m afraid there won’t be enough time

I want to hold you, until I feel your wrinkles

Have signs of aging

 

I’m afraid time will pass too quickly

Till there is not enough time to see You again

 Always worried that I’ll Lose you………..


 ****

 “Di mana aku? Tempat apa ini?” ujarku saat mataku buka dan ku temui di depanku tempat yang sangat asing bagiku. Hanya terdapat kabut putih dan sisanya tidak ada apa-apa di tempat ini.

“kau kini sedang berada di tempat perbatasan antara kehidupan dan kematian”, ujar suara dari belakangku. Saat ku balikan badanku, tampaklah sosok dengan wajah yang terang bagaikan kilat, bajunya putih bagaikan salju dan kedua ayap mengembang di belakangnnya.

“siapa kau? Dan apa maksudmu dengan aku kini berada di tempat perbatasan antara kehidupan dan kematian?” tanyaku pada orang bersayap itu itu.

“aku adalah seorang malaikat yang di tugaskan untuk datang menjemputmu, sekarang kau adalah seorang arwah”, jawabnya padaku.

“hahahahaha…..!!!! malaikat? Arwah? Apa maksudmu? Jangan bercanda…. Kau pikir aku sudah mati?”, ucapku tak percaya.

“ya… kau sudah meninggal”, ucapnya dengan tenang.

“aku tak percaya…. Tidak mungkin aku Kim Heechul pria paling cantik di Korea sudah meninggal. Ini pasti hanya mimpi… aku yakin ini pasti hanya mimpi. Di saat aku mencubit lenganku, pasti aku sudah terbangun”, ujarku kemudian mencubit lengan dan kedua pipiku.

“ikut aku” ucapnya singkat lalu mengembangkan kedua sayap yang ada di belakangnya bagaikan burung. Aku masih berusaha mencubit lengan dan pipiku, tapi aku melihat sosok itu akan beranjak meninggalkan aku. Aku pun langsung menghentikan kegiatan anehku dan mengikutinya dari belakang. Tiba-tiba, tempat tadi berubah menjadi gelap. Aku terus mengikutinya, kepakan sayapnya berhenti di sebuah taman. Tampak banyak orang berkerumun di pinggir taman itu. Karena takut orang banyak itu melihatku, aku langsung bersembunyi di belakang orang yang mengaku malaikat tadi.

“kenapa kau mengajakku ke sini?”, Tanya ku kepadanya dari belakang.

“kau akan tahu saat kita mendekat ke sana”, jawabnya.

“tidak, di sana pasti banyak fansku. Bagaimana jika melihatku?”, ujarku menolak.

“mereka tidak akan melihat mu percaya padaku”, ujarnya kemudian melangkah ke dalam kerumunan orang-orang tersebut. Aku hanya mengikutinya sambil bersembunyi di balik tubuhnya. Dengan mudah kami menembus masuk ke dalam kerumunan orang. Saat ini kami telah berhadapan dengan apa yang sedang di kerumuni orang-orang. Sebuah mobil yang terbalik tampak di depan kami. Aku semakin tak mengerti dengan apa yang di maksudkan orang ini. Tampak sebuah mobil ambulans datang mendekat, mereka kemudian mengeluarkan sesosok tubuh dari dalam mobil yang terbalik tadi dan membawanya ke dalam mobil ambulans. Aku mencoba melihat korban itu, tapi wajahnya di palingkan berlawanan arah denganku sehingga wajahnya tak ku lihat jelas. Hanya tubuhnya saja yang penuh dengan lumuran darah.

Lalu ku lihat seorang wanita yang sepertinya seorang reporter berdiri di hadapanku dan sedang melaporkan apa yang sebenarnya terjadi.

“maaf, kami tunda acara anda untuk melaporkan berita penting ini. Baru saja terjadi kecelakaan tragis di depan sebuah taman di tengah kota. Pada jam 7 tadi, para saksi mata yang melihat kejadian ini menuturkan bahwa sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur kemudian menabrak pembatas taman dan terbalik. Sebelum menabrak pambatas taman, mobil tersebut hampir saja menabrak seorang gadis yang kebetulan akan menyebrang. Gadis itu selamat tetapi pengendara mobil yang di ketahui adalah salah satu member Boy Band Super Junior, Kim Heechul terluka parah dan kini tengah di larikan ke rumah sakit terdekat”

Mendengar apa yang di beritakan wartawan itu, aku hanya tersenyum miris sambil menahan air mata. Benakku mencoba untuk menepis kenyataan dari perkataan yang baru saja ku dengar.

“tidak… ini tidak mungkin…. Itu bukan aku! Kalian salah!!!”, ucapku sambil setengah berteriak di depan wartawan dan kamerawan tersebut. Namun mereka tak mendengar perkataanku.

“Ya!!! Katakan padaku! Ini tidak benar kan?”, ucapku pada malaikat yang membawaku kemari.

“ikut aku lagi”, ucap malaikat itu tanpa menghiraukan pertanyaanku. Ia membawaku ke depan sebuah ruangan instalasi gawat darurat.

“kenapa kita ke sini? Sudah ku bilang orang itu bukan aku!!!”, ucapku mendesak. Malaikat itu hanya terdiam tak menjawab pertanyaanku.

Beberapa saat kemudian segerombolan laki-laki yang wajahnya sangat ku kenali datang ke tempat kami berdiri sambil berlari. Kedatangan mereka bertepatan dengan keluarnya seorang laki-laki dengan pakaian operasi dari dalam ruangan di depan kami.

“apakah kalian saudara dan kerabat tuan Kim Heechul?”, Tanya laki-laki dengan pakaian operasi itu.

“benar Dokter!!!, bagaimana dengan keadaan Heechul kami?”, Tanya Eunhyuk antusias. Dokter itu hanya terdiam, membuat ekspresi semua laki-laki itu berubah lebih khawatir dan penasaran.

“Dokter!!! Jawab pertanyaan Eunhyuk hyung, bagaimana keadaan Heechul hyung?”, ujar Ryewook tak sabar. Dokter itu tertunduk beberapa saat kemudian menggeleng.

“maafkan kami, dalam perjalanan kemari tuan Heechul kehilangan banyak darahnya dan….. ku harap kalian menguatkan diri kalian. Kami…. Kami gagal menyelamatkannya”, ucap Dokter itu dengan penuh penyesalan.

“ya!!!! Kau jangan bercanda Dokter!!! Apa maksudmu, aku ada di sini”, teriak ku pada Dokter itu. Tapi ia tak menghiraukan teriakanku.

“ apa maksud Dokter? Itu tidak mungkin!!! Kalian ini Dokter! Kenapa tidak bisa menyelamatkannnya!!!! Heechul hyung tidak mungkin meninggalkan kami secepatnya!!!”, teriak Siwon sambil mengguncangkan tubuh dokter itu.

“Ya!!!! Siwon ah!!!!! Aku di sini,aku tidak meninggalkan kalian!!! Jangan percaya dokter itu! Ia pembohong!!”, ujarku histeris kepada Siwon. Ia juga tak menghiraukan aku. Kenapa ini? Kenapa semuanya tak menghiraukan aku? Padahal aku masih ada di sini!.

“tenanglah Siwon-ah” Ucap Manager berusaha menenangkan Siwon.

Leeteuk sudah tak sabar lagi, segera ia berlari menerobos masuk ke dalam ruangan itu di ikuti para dongsaeng-dongsaengnya. Sesampainya mereka di dalam ruangan itu, mereka menemui sesosok tubuh baru saja di tutup oleh kain putih sampai kepala. Leeteuk mendekatkan dirinya ke tubuh itu dan memberanikan dirinya perlahan untuk membuka kain itu. Sat kain itu di buka, tubuhku menjadi lemas seketika. Aku hanya berdiri mematung saat menyadari tubuh yang terbaring di sana adalah tubuhku yang sudah tidak benyawa lagi.

“He…He… Heechul hyung!”, ujar Eunhyuk tak percaya kemudian langsung jatuh pingsan. Donghae yang secepat kilat menahan tubuh Eunhyuk pun tak sanggup membendung air matanya. Semua yang ada di dalam ruangan itu tak sanggup membendung air mata mereka, mereka langsung menumpahkan air mata mereka saat melihat sosok tubuhku yang tak bernyawa itu. Aku yang berdiri mematung hanya bisa mendengar teriakan-teriakan Histeris dari mereka.

“Heechul hyung!!! Kenapa kau pergi secepat ini meninggalkan kami?”, terdengar isakan Ryewook. Yesung yang juga tak menahan pedihnya memeluk Ryewook erat. Sungmin yang jarang menagis, kini tengah terisak di bahu Kyuhyun. Kyuhyun juga sama halnya dengan yang lain, terisak sejadi-jadinya. Leeteuk terduduk lemas di atas lantai dan menangis sementara Siwon memukulkan tangannya ke tembok.

“kenapa secepat ini?”, ujarnya. Sementara Shindong keluar dari ruangan itu dan menemukan Nari duduk di luar. Ia menghampiri kekasihnya itu lalu memeluknya erat.

“Cinderella kami telah pergi untuk selamanya”, ucapnya lirih dalam pelukan Nari.

“Hyung, bagaimana dengan Heechul hyung?”, Tanya seseorang tiba-tiba kepada Shindong.

“K Bium ah! Kangin hyung”, ucap shindong pada 2 laki-laki yang baru saja datang. Ia lalu menunjuk ke ruangan ICU karena tak sanggup berucap lagi. Ki Bum dan Kangin langsung masuk ke dalam ruangan dan menembus tubuhku yang berdiri di depan pintu. Melihat Kangin datang bersama Ki Bum, Leeteuk langsung berdiri dan menyongsong mereka dengan sebuah pelukan. Tangis mereka pun pecah saat melihat tubuh tak bernyawa di atas tempat tidur.

“Heechul sudah meninggalkan kita semua untuk selamanya”, ucap Leeteuk pada Ki Bum dan Kangin.

“bagaimana ini bisa terjadi hyung?”, Tanya Ki Bum kepada Leeteuk.

“hari ini Heechul hyung tampak gembira sekali dari biasanya. Tapi setelah mendengar kabar bahwa Hankyung Hyung sudah benar-benar memutuskan untuk keluar dari Super Junior, ia langsung keluar dari Dorm dengan terburu-buru menggunakan mobil. Dan beberapa jam kemudian, kami mendengar kabar bahwa……”, Sungmin yang menjawab pertanyaan Ki bum tak sanggup melanjutkan perkataannya. Ia kembali menangis.

Akhirnya aku ingat semuanya, kejadian itu….. saat aku benar-benar gelap mata saat mengemudikan mobil. Karena kesal, aku memacu mobilku dengan kecepatan tinggi hingga tak menyadari bahwa seorang gadis akan menyebrang. Aku langsung membanting kemudi ke kanan lalu menabrak pembatas taman. Dan kemudian terbalik bersama mobil itu. Setelah itu, aku tak ingat apa-apa lagi saat tersadar aku sudah ada di tempat berkabut itu. Ku lihat, Kangin mendekat ke tubuhku lalu mengucapkan sesuatu.

“kau benar-benar Pabo!! Mana mungkin Hankyung hyung akan meninggalkan kita begitu saja! Kenapa kau percaya?”, ucapnya dalam balutan air mata yang tak bisa berhenti. Aku benar-benar menyesal dengan kebodohanku saat ini. Sayangnya, percuma. Waktu tak bisa di putar kembali. Aku memutuskan untuk beranjak dari situ.

“malaikat…. Kau adalah malaikat? Bisakah kau bawa aku sekarang dari sini?”, ucapku pada sosok yang sekarang ku percayai sebagai malaikat. Saat akan meniggalkan tempat itu, tiba-tiba kaki terhenti akan pertanyaan Kyuhyun yang menbuat semua orang terdiam.

“Apakah Hankyung hyung sudah tahu akan hal ini?”,

“sedari tadi aku sudah berusaha menghubungi agensinya di China tapi tidak tersambung”, ucap Manager kepada semuanya.

“ya, akhir-akhir ini kita sudah putus komunikasi dengannya”, tambah Leeteuk. Air mataku kembali tumpah saat mendengar nama Hankyung kembali di sebut. Hatiku bagai teriris….

Aku kemudian merasakan tubuhku melayang, meniggalkan mereka. Untuk beberapa saat angin bertiup masuk ke dalam ruangan itu. Samar aku mendengarkan ucapan Yesung.

“sepertinya Heechul hyung tadi ada di sini”, kemudian terdengar tangis mereka semua pecah.

‘mianata…. Karena kebodohanku sendiri, aku harus pergi meninggalkan kalian. Selamat tinggal semuanya’ gumamku pelan.

****

Perlahan aku membuka mataku. Kali ini aku tidak berada di tempat yang berkabut itu. Aku kini terbaring di atas sebuah tempat tidur. Jadi kejadian seperti itu hanya mimpi?

“sykurlah hanya mimpi”, ucapku pada diriku sendiri. Di atas meja terdengar getaran, ternyata bunyi ponsel. Tanpa melihatnya, aku langsung meraih ponsel itu dan menjawabnya.

“Yoboseo!”, ucapku.

“…………………….” Ucap suara di seberang sana. Aku terbelalak kaget mendengar suara dengan bahasa aneh yang sama sekali tak ku pahami itu. Suara yang sudah tidak asing lagi di telingaku.

‘suara ini….suara ini…..”, gumamku dalam hati. Perlahan mataku mulai panas dan airmataku mulai mengalir.

“YA!!! HANKYUNG AH!!! KEMANA KAU SELAMA INI? TEGANYA KAU MENINGGALKANKU SENDIRIAN DI SINI!!!!!”, teriakku padanya. Terdengar dari sana, ia sedang mengoceh. Lagi-lagi dengan bahasa ibunya yang membuatku benar-benar tak menegrti.

“Ya! Kenapa kau tidak berbicara dalam bahasa Korea saja?!”, ujarku padanya.

“hei! Kau kenapa pagi ini? Ada yang salah denganmu? Ku jemput 15 menit lagi”, ucapnya padaku dalam bahasa Korea, lalu segera memutuskan pembicaraan kami.

“Mwo?? Akan menjemputku???”, ujarku sebentar lalu terdiam.

“Kyaaaaaa!!!!! Apakah dia di Korea Sekarang??????”, ucapku kaget. Pabo! Aku langsung beranjak dari tempat tidurku. Namun tiba-tiba saja langkahku terhenti saat aku menyadari sesuatu. Ini bukan kamarku! Di mana aku sekarang? Kamar siapa ini? Tanyaku pada diriku sendiri. Beberapa saat kemudian aku menangkap bayangan seseorang ada di dalam cermin………..

 

PART 2

“Kyaaaaaa!!!!! Apakah dia di Korea Sekarang??????”, ucapku kaget. Pabo! Aku langsung beranjak dari tempat tidurku. Namun tiba-tiba saja langkahku terhenti saat aku menyadari sesuatu. Ini bukan kamarku! Di mana aku sekarang? Kamar siapa ini? Tanyaku pada diriku sendiri. Beberapa saat kemudian aku menangkap bayangan seseorang ada di dalam cermin………..

Bayangan seorang gadis….

Aku menatap keliling ke setiap sudut kamar, tidak ada seorangpun. Aku mendekatkan diri ke cermin itu untuk memastikan bahwa penglihatanku salah. Saat aku mendekat, gadis yang di cermin itu juga semakin mendekat. Aku merasa semakin bingung. Aku menyentuh cermin itu, gadis itu juga terlihat menyentuh cermin itu. Selanjutnya aku mencoba membalikan badanku, bayangan gadis itu juga melakukan hal yang sama. Aku menyentuh wajahku, terpantul juga gadis itu melakukan apa yang ku lakukan. Ini Tidak mungkin. Aku melirik pakaian yang saat ini ku kenakan, ternyata sama dengan yang di gunakan oleh gadis itu. Tidak salah lagi akulah bayangan sekaligus sosok nyata dari bayangan itu sendiri.

“Omona! Ini bukan tubuhku. Juga suara ini, bukan suara milikku”, ujarku saat menyadari bahwa tubuh dan suara ini bukan milikku. Aku berlari ke jendela, dari dalam kamar aku menoleh ke bawah Ku lihat papan nama sebuah toko, tertulis dengan tulisan Pin Yin* begitu juga dengan deretan-deretan toko berikutnya. Tempat ini bukan Korea! Di mana aku sekarang? Apakah aku di China? Ya, ternyata memang benar aku di China sekarang….

Seketika tubuhku langsung terkulai lemas dan terduduk begitu saja di sepan jendela..

“ternyata kejadian itu bukanlah mimpi, aku sudah meninggal….”, gumamku lemas. Akhirnya Aku kembali teringat dengan apa yang sebenarnya terjadi.


FLASHBACK

Malaikat itu membawaku duduk di atas atap rumah sakit. Dari atas atap, aku bisa melihat banyak sekali ELF yang menunggu di luar dengan deraian air mata. Mereka menangisi kepergianku…. Aku hanya menatap mereka semua dengan tatapan nanar. Saat ini pikiranku benar-benar kosong.

“kau ingin bertemu seseorang lagi?”, Tanya malaikat itu tiba-tiba kepadaku.

“kau beruntung, keinginanmu terkabul. Kau boleh bertemu dengannya”, ujar malaikat itu lagi tanpa menunggu jawaban dariku. Ya, ucapannya benar…. Aku memang ingin bertemu dengan seseorang! Sangat ingin sekali bertemu dengannya, aku benar-benar merindukannya. Mungkinkah inilah kesempatan terakhirku untuk bertemu dengannya lagi, sebelum aku benar-benar pergi untuk selamanya.

“waktumu hanya 24 jam, jangan sia-siakan kesempatan ini. kau mungkin tidak akan kembali dalam tubuhmu… tapi jangan khawatir, kau akan datang kepadanya dalam rupa seseorang yang sangat dekat dengannya”, jelas malaikat itu padaku. Aku hanya mengangguk, namun aku masih bingung dengan maksud perkataan terakhirnya.

“sekarang tutup matamu”, ucapnya kepadaku. Aku mengikuti perkataannya dan ku tutup kedua mataku….

END OF FLASHBACK


Perlahan aku menjatuhkan air mataku. Di hadapanku terdapat sebuah foto yang di dalamnya gadis yang ku pinjam tubuhnya ini sedang tersenyum dan di rangkul oleh seseorang yang sangat ku rindukan. Seorang laki-laki yang membuatku mendapatkan kesempatan untuk hidup lagi di dunia selama 24 jam. Hankyung…….

Aku mengusap air mataku. Saat ini bukanlah saat untuk menangis, waktuku sangat singkat…. Aku beranjak dari tempatku lalu mengganti pakaianku.

Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi bel. Aku kemudian menuju kearah pintu utama lalu membukannya. Saat pintu ku buka, sesosok laki-laki yang tinggi dengan wajah yang sudah tidak asing lagi itu sudah berdiri di depanku dengan menggengam seikat bunga mawar putih di tangannya. Aku tidak bisa meredam lagi kerinduanku selama ini, aku langsung membekapnya erat. Ia Nampak bingung dengan apa yang kulakukan, lalu mengoceh lagi dengan bahasa yang tidak ku ketahui artinya sama sekali.

“biarkan dulu seperti ini, aku sangat merindukanmu”, ucapku lembut padanya.

“kau kenapa Re Min ah? Saat ku telpon tadi kau sangat aneh. Secepat itukah kau merindukanku? Bukankah kemarin kita baru saja bertemu? Dan setiap kali kau berbicara padaku, kau selalu menggunakan bahasaku lalu memanggiku dengan Han Geng? Kenapa….” ucapnya padaku dengan bahasa Koreanya yang masih bagus namun kupotong sebelum ia melanjutkan pertanyaannya padaku.

“berbicaralah dengan bahasa korea untukku hari ini Hankyung ah”, ucapku padanya masih dengan memeluknya untuk menyembunyikan air mataku ini setelah mendengarnya berbicara bahasa yang dulu ku ajarkan padanya dengan baik.

“ne… tapi…..”, ucapnya padaku.

“Wae??? Jangan bilang kau sudah lupa bahasa Korea. Kau baru saja beberapa bulan meninggalkan Korea setelah tinggal bertahun-tahun di sana kan?. Jadi tak ada alasan!”, ucapku sedikit ketus padanya.

“aniyo, bukan itu maksudku…… hehehe… tapi untunglah kau hanya menyuruhku berbicara bahasa Korea bukan bahasa inggris. aku bersyukur memiliki kekasih yang pandai menggunakan bahasa yang tidak ku tahu, selain bahasaku. Hahahah…”, ucapnya padaku lalu tertawa. Oh Tuhan, jika kau benar-benar ada ku mohon jangan hapus tawa ini dari hadapanku untuk sehari ini saja.

Ternyata gadis yang ku pinjam tubuhnya ini adalah seorang gadis Korea dan Gadis ini juga merupakan kekasihnya. Jadi, maksud dari perkataan malaikat itu bahwa seseorang yang dekat dengannya adalah kekasihnya. Menyadari hal itu, hatiku bagaikan tersayat.

“baiklah, kemana kita sekarang. Bagaimana kalau sarapan dulu di restoran ibuku? Ibuku pasti akan menyiapkan makanan yang enak untuk kita”, ucapnya dengan sinar mata yang hangat. Hankyung sepertinya benar-benar mencintai gadis ini. Syukurlah ku harap ia bahagia dengan gadis ini di saat aku benar-benar sudah pergi.

“Ne, ayo kita pergi sekarang”, ucapku lalu menggandeng tangan Hankyung. Hari ini adalah hari terakhirku bersamanya. Walaupun tubuhku bukan saat ini bukanlah tubuh Kim Heechul, aku ingin menghabiskan hari terakhirku ini dengan tidak melewatkan setiap detik-detik yang akan menjadi kenangan abadi antara aku dan Hankyung.

“Tuan puteri, sekarang kau mau makan apa?”, Tanya Hankyung padaku bagaikan seorang pelayan kepadaku saat kami tiba di Restaurant ibunya.

“Aku…. Mau makan nasi Goreng buatanmu!”, ucapku padanya sambil tersenyum padannya. Awalnya Ia menatapku agak Heran, tetapi kemudian ia tersenyum.

“baiklah tuan puteri, tunggulah sebentar di sini. Koki yang tampan dan handal ini akan segera kembali dengan pesananmu”, ucapnya padaku lalu menghilang ke arah dapur, setelah mengembangkan sebuah senyuman termanis di bibirnya. Selang Beberapa saat ia kembali dengan sepiring nasi goreng di tangannya.

“Beijing Fried Rice by Hangeng”, ucapnya dengan bahasa inggris yang sudah tidak kaku lagi sambil menyajikan Nasi goreng itu di hadapanku. Aku mencium bau yang sangat khas dari nasi goreng yang setiap pagi selalu di buatkan untukku saat kami masih satu Dorm lalu tersenyum dan menyantap Nasi goreng itu dengan semangat. Tanpa sadar, air mataku mengalir. Ini akan menjadi yang terakhir kalinya aku menyantap Nasi Goreng khas buatan Hankyung.

“ya! Kau kenapa Re Min ah?? Apakah nasi goreng buatanku tidak enak?”,tanyanya khawatir saat sadar kalau aku menangis.

“ah… aniyo, ini enak sekali sampai aku terharu saat memakannya”, ucapku berbohong.

“hahaha… kalau sudah menikah nanti, akan ku buatkan setiap pagi untuk mu”, ucap Hankyung sambil menyengir dan tersenyum puas. Ku tatap wajahnya seperti berubah warna, nampaknya ia mengucapkan hal itu dengan sungguh-sungguh. Hankyung benar, suatu saat nanti ia harus menikah dan akan memiliki sebuah keluarga dengan gadis ini. ku harap mereka akan menjadi sebuah keluarga yang bahagia. Aku hanya mencoba tersenyum walaupun terlihat sangat miris, ada sedikit perasaan lega dalam hatiku.

“Hankyung ah! Buka mulutmu!”, pintaku padanya.

“ada A…”, ketika Hankyung belum selesai bicara, aku langsung menyuapkan Nasi Goreng buatannya ke dalam mulutnya. Hal itu membuatnya kaget.

“akh!!! Hau ihi…. Kehapa hiba-hiba mehuapkan nahi ihi pahaku!!! Hmmmm…. Tehaha, nahi buhahankhu hangat ehak hekali”, ucap nya yang kaget dengan nasi masih di dalam mulutnya. Aku tertawa puas melihatnya seperti itu. Ia kemudian mengambil sendok yang ku pegang lalu mencoba membalasku.

“sekarang terima pembalasanku”, ucapnya lalu menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutku.

“hahahahahaaa….”, aku dan Hankyung tertawa puas dengan kekonyolan yang kami lakukan saat ini, sampai-sampai ibu Hankyung mengeleng-gelengkan kepalanya saat melihat tingkah kami.

Setelah menghabiskan sarapan, Hankyung mengajakku pergi berkeliling ke Hongkong. Tempatnya lumayan jauh dari Beijing, jadi butuh beberapa jam untuk ke sana. Sesampainnya di sana, aku dan Hankyung mengunjungi tempat-tempat kami melakukan pemotretan Boys In City 3 dulu. Tempat itu masih sama seperti dulu. Di tempat ini, kami pernah mengatakan bahwa tempat ini adalah tempat kami berbulan madu. Mengingatnya membuatku tertawa sendiri, tetapi juga ingin menangis. Hankyung kemudian menarik tanganku ke tepi dermaga, kemudian ia menyewa sebuah boat khusus untuk kami berdua. Aku sangat menikmati perjalanan kami dari atas boat, pemandangan yang ku lihat sangat indah. Dengan Kamera yang ku pinjam dari gadis ini, aku mengambil beberapa gambar. Hankyung yang melihat apa yang ku lakukan langsung memintaku mengarahkan kamera ke arahnya untuk mengambil gambarnya yang sedang merentangkan kedua tangannya layaknya seekor burung yang terbang bebas di angkasa sambil tersenyum lebar.

Ia kemudian memintaku untuk berfoto dengannya. Aku memberikan kamera kepada seorang awak kapal yang menemani kami untuk mengambil foto ku dan Hankyung. Aku menyandarkan daguku ke pundaknya lalu tersenyum ke arah kamera. Setelah puas berkeliling menggunakan Boat, Hankyung mengajakku lagi ke sebuah pantai. Pantai yang sangat indah dan tenang, pemandangan mentari yang hampir tenggelam begitu indah. Sinar orange mentari itu menghangatkan tubuh kami berdua yang tengah duduk melihat hasil-hasil foto tadi yang telah di cetak. Perasaanku begitu damai dan tenang melihat mentari itu, apalagi saat ini di sampingku adalah orang yang sangat ku cintai. Aku menatapnya lembut, kini dia tengah asyik melihat hasil foto itu sendiri. Tak ku sadari, mentari telah hilang dan lagit mulai gelap. Lampu-lampu jalan telah di nyalakan, membuatku seolah terbangun dari mimpi indah. Aku tersadar waktuku tinggal sedikit. Sebentar lagi aku harus meninggalkannya, airmataku mulai terbendung.

“Hankyung ah, kapan kau kembali ke Seoul?”, tanyaku tiba-tiba padanya. Ia menatapku heran.

“Ya! Harusnya kau memanggilku dengan sebutan Oppa! Bukankah aku lebih tua dari mu?”, ucapnya ingin mengubah topik pembicaraan.

“aku serius”, ucapku sambil menatapnya dengan serius. Terlihat, ia menarik nafas.

“entahlah…..”, jawabnya sambil menghembuskan nafasnya.

“apakah kau tidak ingat dengan teman-temanmu yang ada di sana?”, tanyaku lagi.

“kau tahu, setiap saat aku sangat merindukan mereka. Mereka sudah ku anggap layaknya saudara-saudaraku. Tapi aku tak tahu harus bagaimana bertemu dengan mereka, kau tahu kan situasi saat ini? terlebih lagi aku merindukannya”, ucapnya sambil menatap lurus ke depan.

“Nugu?”, tanyaku penuh selidik.

“hahahahaha…. Kenapa wajahmu seperti itu? Kau cemburu? Dia adalah seorang sahabat yang sangat ku cintai dalam hidupku. Dia adalah Kim Heechul orang yang bodoh, aneh, unik, suka sekali bercanda tetapi sangat peduli padaku. Dialah orang yang mengajariku bahasa Korea sampai selancar ini…. ia juga mengajariku kalimat-kalimat kotor. Hahahaha….. kau tahu, ia suka sekali meniru gaya menari seorang wanita. Ia pernah berkata ‘Hankyung menguasai beribu macam tarian Tradisional China, sedangkan Kim Heechul menguasai beribu macam tarian wanita’ hal itu membuatku selalu tertawa jika mengingatnnya. Dan tak bisa di pungkiri lagi, bersama dengannya aku tidak pernah berhenti tertawa. Semua yang ada padanya membuatku merindukannya”, cerita Hankyung panjang lebar tentangku.matanya perlahan mulai basah. Ternyata Dia juga sangat merindukan ku.

‘aku juga sangat merindukanmu Hankyung-ah!’ jerit batinku. Aku menariknya ke dalam pelukanku, aku juga saat ini sedang menangis tapi aku tak ingin ia melihatku menangis.

“Hankyung ah.. apakah kau percaya padaku saat ku katakan kalau aku……”, ucapku namun terhenti. Aku mulai ragu dengan apa yang akan ku lanjutkan, tapi aku harus mengatakannya. Tiba-tiba tubuhku mulai terasa ringan, inikah pertanda bahwa waktuku tinggal sedikit lagi?. Ku mohon beri aku sedikit waktu lagi…

“ada apa Re Min ah?”, Tanya Hankyung padaku.

“apakah kau percaya padaku jika ku katakana kalau aku… kalau aku adalah Kim Heechul?”, tanyaku perlahan kepadanya. Ekspresinya sedikit berubah lalu tertawa.

“hahahahahaha….. kau bercanda? Tentu saja tidak? Bagaimana mungkin kau adalah Kim Heechul?”, ujarnya tak percaya.

“aku serius….”, ucapku sembari melepaskan pelukanku lalu kembali menatapnya.

“ah… sudahlah ayo kita pulang”, ucapnya lalu berdiri mengibaskan celanannya yang penuh dengan pasir. Aku langsung meraih tangannya.

“ku mohon percayalah…. Aku adalah Kim Heechul, Cinderellamu. Aku…aku… aku saat ini sudah meninggal dan sekarang tubuh kekasihmu yang kau lihat sekarang di dalamnya adalah arwahku”,ucapku jujur padanya. Ia hanya terdiam.

“berhenti bercanda Re Min ah….”, ucapnya lagi.

“ku mohon, perayalah padaku….. sekarang tutup matamu”,ujarku padanya. Ia hanya menatapku heran dan bingung.

“baiklah… aku akan menutup mataku. Setelah semua lelucuon ini berakhir kita pulang…”, ucapnya lalu segera menutup matanya. Aku berjinjit lalu mendekatkan wajahku ke wajahnya, dengan lembut ku kecup bibirnya. Ia bereaksi kaget dengan apa yang ku lakukan, tapi kemudian ia segera membalas ciumanku.

“sekarang kau boleh membuka matamu”, ucapku padanya kemudian. Ia membuka matanya perlahan dan ketika matanya terbuka, ia terperanjat kaget.

“He…Heechulie ah!!!”, ucapnya kaget. Saat ini di hadapannya adalah sosokku yang sebenarnya, bukan lagi Sosok Re Min kekasihnya.

“ne… ini aku Hankyung ah!”, ujarku padanya. Kulihat wajahnya mulai basah, ia mencoba mendekatiku dan ingin memelukku. Sayang, tubuhku di tembus olehnya.

“Mianhe Hankyung-ah! Sekarang aku sudah tak sama sepertimu lagi, aku sudah tiada. Sehari ini aku meminjam tubuh kekasihmu, ini adalah satu-satunya cara bagiku agar bisa bertemu lagi denganmu. Aku belum bisa pergi sebelum bertemu denganmu, mianata Hankyung-ah Selama ini aku selalu menyusahkanmu, membuatmu tidak nyaman. Aku sangat bersyukur selama hidupku aku di beri seorang Hankyung yang jauh datang dari China ke Korea untuk bekerja keras. Selama kau tak di Korea, aku sangat merindukanmu”, ucapku panjang lebar. Ia kembali menangis mendengar ucapan-ucapanku, di langit malaikat yang menjemputku sudah datang menghampiriku.

“Hankyung ah…. Saatku sudah tiba. Sebelum pergi, aku ingin mengucapkan terima kasih untuk mu. Gomawo untuk cinta yang kau berikan kepadaku selama aku masih hidup, gomawo untuk hari ini. Hari ini kau membuat ku merasa senang dan lega. sekarang aku akan pergi dengan bahagia. Mulai sekarang, hiduplah berbahagia dengan orang yang kau cintai. Dari sana nanti aku akan menjadi bintang yang selalu mengawasimu. Jangan bersedih, karena aku akan terus melihatmu dari sana. Untuk masalahmu, apapun jalan yang kau pilih nanti aku yakin itu adalah jalan yang tebaik untukmu dan masa depanmu. Jangan lupa aku akan menunggumu di sana sampai saatnya tiba untukmu. Tapi saat itu pasti kau sudah tua, dan aku akan tetap muda….. hehehehehehe… Hankyung ah! Saranghae…. Sampaikan kepada semua anggota Super Junior, aku mencintai kalian semua!!”, ucapku kemudian dengan perlahan tubuh terangkat dan menghilang di langit. Hankyung ah, walaupun kini aku adalah nyawa kau harus tau bahwa hatiku ini akan tetap ada untukmu sampai selamanya.


Author P.O.V

“Heechulie ah…. Nado saranghae. Gomawo telah menjadi orang terbaik dalam hidupku”, ucap Hankyung setelah Heechul menghilang di udara.

Dddddrrrrrrtttttt……. Hanphone Hankyung berbunyi.

“Hyung! Akhirnya kau berhasil di hubungi!!! Heechul hyung…. Dia sudah… pergi untuk selamanya”, ucap suara Ryewook dari seberang dan kemudian terdengar ia menagis.

“Ne…. aku tahu, seharian ini ia bersamaku… ia menitipkan salam untuk kalian semua. Ia mencintai kita semua”, ucap Haknyung kepada Ryewook.

“besok aku akan tiba secepatnya di Korea”, lanjut Hankyung.

“baiklah Hyung…”, ucap Ryewook.

“ne.. sampai bertemu di Korea”, ucap Hankyung lalu menutup ponselnya. Ia mendekati Re Min, ternyata gadis itu telah sadar dari tadi. Tubuhnya lemas, tapi ia mencoba untuk berdiri. Hankyung membantunya sampai ke Mobil.

“Gege, kenapa kita di sini?”, Tanya Re Min kepada Hankyung.

“aku yang membawamu ke sini, tadi kau tertidur di jalan”, ucap Hankyung.

“besok aku akan kembali ke Korea”, lanjutnya lagi.

“benarkah?”, Tanya Re Min.

“Ne…. aku akan kembali dengan sebuah kepastian untuk semua orang. Khususnya seseorang yang telah pergi dengan harapan padaku”, ucap Hankyung yang berhasil membuat tanda Tanya besar di pikiran Re Min. Walaupun gadis itu tak tahu apa-apa, ia bisa melihat wajah Hankyung yang sangat yakin dan sepertinya semua akan berjalan baik-baik saja.

“gege… aku yakin kau akan berbuat yang terbaik untuk semuanya”, ucap Gadis itu lalu tersenyum. Dan Hankyung membalas senyum kekasihnya itu dengan senyuman paling manis dari bibirnya.

Some day we will meet again….

And at the time, I’m sure that you will be mine for ever after

Cause every time I always belive that….

At Least I Still Have You

 AT LEAST I STILL HAVE YOU/ The End*


*Fanfiction yan ditulis sewaktu duduk di bangku kelas X SMA, ketika halu adalah jalan ninjaku menjadi penulis abal-abal ๐Ÿ˜œ

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya dan ELTA IX NTT : Lika-Liku Pendaftaran

Sebagai tulisan kedua dalam blog ini, saya akan bercerita tentang pengalaman saya mengikuti seleksi program English Language Training Assistance (ELTA) tahun 2018 sebelum ingatan saya usang dan dibawa kabur oleh waktu. ๐Ÿ˜ Harapan saya tulisan ini dapat menjawab pertanyaan teman-teman yang pernah ditanyakan kepada saya. Let’s check it out! Sebelumnya saya akan menjelaskan dulu apa itu ELTA dan bagaimana cara untuk mendaftarkan diri dalam program ini. Well , English Language Training Assistance (ELTA) adalah sebuah program bantuan Bahasa Inggris yang dirancang untuk menunjang para scholarship hunter dengan mimpi untuk melanjutkan studi magister di luar negeri tapi masih memiliki kemampuan Bahasa Inggris dibawah persyaratan minimal yakni IELTS 5.0. Selain meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris di empat area keterampilan ( listening, reading, writing dan speaking ) dalam waktu 3 bulan, pelatihan ini juga mencakup strategi dalam melaksanakan tes untuk memperoleh nilai IELTS...

Science Alkohol Dalam Isu Sosial Budaya di Indonesia

  Di awal 2019, jika kita mengikuti perkembangan berita tentang pemerintahan di beberapa daerah Indonesia Timur maka akan kita temukan dua daerah dengan pemberitaan yang mirip namun kontroversi. Dua Daerah itu adalah NTT dan Maluku. Saat itu, Viktor B. Laiskodat yang baru saja menjabat sebagai Gubernur NTT selama beberapa bulan, muncul dengan gagasan untuk melegalkan Sopi. Selain alasan menumbuhkan ekonomi kerakyatan, minuman alkohol tradisional tersebut dilegalkan sebagai bentuk upaya pelestarian budaya NTT.  Sementara itu, di Provinsi tetangganya, Maluku, Murad Ismail selaku Gubernur menolak dengan tegas legalisasi Sopi. Dilansir dari media online Suara.com (28/06/2019), Murad menyatakan bahwa Maluku berbeda dengan NTT, Manado dan Bali yang sudah melegalkan minuman tradisonal mereka. Maluku memiliki masyarakat yang beragam karakteristiknya sehingga akan memicu konflik diantara masyarakatnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan minuman beralkohol sekalipun dalam aspek bud...

Kesadahan Air Tanah di Kota Kupang (Refleksi Materi Pembelajaran Kimia Unsur Logam Alkali)

Sumber : Youtube WALHI NTT Tulisan ini adalah satu dari sekian banyak refleksi yang saya peroleh dan dapat saya tuliskan melalui aktivitas rutin saya tiap minggu yakni mengajar Kimia secara privat kepada siswa SMA. Minggu lalu, saya dan siswa saya belajar tentang Kimia Unsur. Materi ini merupakan materi pembelajaran Kimia untuk kelas XII SMA. Meskipun kurikulum dalam kurun waktu 8 tahun terakhir mengalami beberapa perubahan, materi ini tidak cukup jauh berbeda dengan apa yang saya pelajari sewaktu masih duduk di bangku SMA. Dalam materi tersebut kami membahas tentang unsur logam alkali dan alkali tanah yang dalam tabel periodik unsur kimia ditempatkan pada golongan IA dan golongan IIA. Rata-rata, unsur-unsur yang ada dalam golongan tersebut jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan senyawa pembawa sifat basa (pH > 7). Hal ini yang membuat unsur-unsur tersebut dinamakan Alkali, yang secara harafiah berasal dari bahasa Arab al-qaly yaitu abu yang dalam air bersifat basa. Ketika...