Langsung ke konten utama

Buku Ecocide : Melawan Pelanggaran Berat HAM di Indonesia

Dalam juridiksi Internasional Criminal Court (ICC) atau Mahkamah Pidana Internasional yang dibentuk oleh statuta Roma tahun 2002, dikenal 4 tindakan kejahatan serius terhadap perdamaian yang diadili secara internasional yakni Genocide (pemusnahan besar-besaran terhadap suatu suku bangsa), Crime Against Humanity (Kejahatan terhadap kemanusiaan), War Crimes (Kejahatan Perang) dan Aggression (Agresi).


Pada April tahun 2011, seorang pengacara publik Inggris bernama Polly Higgins mengajukan sebuah proposal untuk mengamandemen Statuta Roma dengan memasukan sebuah bentuk kejahatan lain sebagai kejahatan ke lima yang harus diadili di meja ICC. Bentuk kejahatan tersebut oleh Higgins disebut sebagai Ecocide (Ekosida).

Ekosida didefenisikan sebagai perusakan yang luas, hilangnya suatu ekosisem dari suatu wilayah tertentu, baik oleh agen manusia atau sesuatu yang lain sedemikian rupa sehingga kenikmatan damai oleh penduduk wilayah tersebut telah berkurang. Secara singkat Ekosida adalah pemusnahan terhadap habitat atau lingkungan hidup.

Diskursus ekosida dinilai sebagai respons yang jelas terhadap perusakan lingkungan hidup dan perubahan iklim. Harapannya dengan adanya peradilan terhadap jenis kejahatan ini, sistem yang selalu gagal dalam mencegah penghancuran dan pemusnahan lingkungan hidup dapat diubah. Sayangnya, gagasan Higgins untuk memasukan ekosida sebagai kejahatan kelima melawan perdamaian masih melalui kendala secara ilmiah khususnya secara terminologi. Bagaimanapun, hukum kejahatan terhadap ekosida adalah "lompatan" sebagai ukuran yang dapat dengan cepat mencegah bencana ekologis.

Buku "Ecocide : Melawan Pelanggaran Berat HAM di Indonesia" yang ditulis oleh M. Ridha Saleh merupakan bagian dari kampanye WALHI sebagai sebuah lembaga advokasi Lingkungan Hidup untuk memperkenalkan Ekosida secara luas kepada masyarakat Indonesia. Buku ini cukup mengkontekstualkan narasi ekosida melalui fakta-fakta perusakan Lingkungan Hidup di Indonesia sekaligus memotret dengan jelas akar dari ekosida itu sendiri sehingga mudah dipahami oleh pembaca yang masih belajar seperti saya.

Ecocide : Melawan Pelanggaran Berat HAM di Indonesia

Ini buku wajib baca bagi para pegiat lingkungan hidup!

Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saya dan ELTA IX NTT : Lika-Liku Pendaftaran

Sebagai tulisan kedua dalam blog ini, saya akan bercerita tentang pengalaman saya mengikuti seleksi program English Language Training Assistance (ELTA) tahun 2018 sebelum ingatan saya usang dan dibawa kabur oleh waktu. 😁 Harapan saya tulisan ini dapat menjawab pertanyaan teman-teman yang pernah ditanyakan kepada saya. Let’s check it out! Sebelumnya saya akan menjelaskan dulu apa itu ELTA dan bagaimana cara untuk mendaftarkan diri dalam program ini. Well , English Language Training Assistance (ELTA) adalah sebuah program bantuan Bahasa Inggris yang dirancang untuk menunjang para scholarship hunter dengan mimpi untuk melanjutkan studi magister di luar negeri tapi masih memiliki kemampuan Bahasa Inggris dibawah persyaratan minimal yakni IELTS 5.0. Selain meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris di empat area keterampilan ( listening, reading, writing dan speaking ) dalam waktu 3 bulan, pelatihan ini juga mencakup strategi dalam melaksanakan tes untuk memperoleh nilai IELTS...

Science Alkohol Dalam Isu Sosial Budaya di Indonesia

  Di awal 2019, jika kita mengikuti perkembangan berita tentang pemerintahan di beberapa daerah Indonesia Timur maka akan kita temukan dua daerah dengan pemberitaan yang mirip namun kontroversi. Dua Daerah itu adalah NTT dan Maluku. Saat itu, Viktor B. Laiskodat yang baru saja menjabat sebagai Gubernur NTT selama beberapa bulan, muncul dengan gagasan untuk melegalkan Sopi. Selain alasan menumbuhkan ekonomi kerakyatan, minuman alkohol tradisional tersebut dilegalkan sebagai bentuk upaya pelestarian budaya NTT.  Sementara itu, di Provinsi tetangganya, Maluku, Murad Ismail selaku Gubernur menolak dengan tegas legalisasi Sopi. Dilansir dari media online Suara.com (28/06/2019), Murad menyatakan bahwa Maluku berbeda dengan NTT, Manado dan Bali yang sudah melegalkan minuman tradisonal mereka. Maluku memiliki masyarakat yang beragam karakteristiknya sehingga akan memicu konflik diantara masyarakatnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan minuman beralkohol sekalipun dalam aspek bud...

Kesadahan Air Tanah di Kota Kupang (Refleksi Materi Pembelajaran Kimia Unsur Logam Alkali)

Sumber : Youtube WALHI NTT Tulisan ini adalah satu dari sekian banyak refleksi yang saya peroleh dan dapat saya tuliskan melalui aktivitas rutin saya tiap minggu yakni mengajar Kimia secara privat kepada siswa SMA. Minggu lalu, saya dan siswa saya belajar tentang Kimia Unsur. Materi ini merupakan materi pembelajaran Kimia untuk kelas XII SMA. Meskipun kurikulum dalam kurun waktu 8 tahun terakhir mengalami beberapa perubahan, materi ini tidak cukup jauh berbeda dengan apa yang saya pelajari sewaktu masih duduk di bangku SMA. Dalam materi tersebut kami membahas tentang unsur logam alkali dan alkali tanah yang dalam tabel periodik unsur kimia ditempatkan pada golongan IA dan golongan IIA. Rata-rata, unsur-unsur yang ada dalam golongan tersebut jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan senyawa pembawa sifat basa (pH > 7). Hal ini yang membuat unsur-unsur tersebut dinamakan Alkali, yang secara harafiah berasal dari bahasa Arab al-qaly yaitu abu yang dalam air bersifat basa. Ketika...