Kapitalisme bencana menurut Naomi Klein adalah proses politik yang memanfaatkan kepanikan warga akibat bencana dengan memaksakan berbagai kebjakan yang menguntungkan pemilik modal. Gambaran tentang kaptalisme bencana tersebut disajikan Naomi dalam buku ini dengan situasi Puerto Rico pasca badai Maria.
Alih-alih memfokuskan pada respon bencana, pemulihan sosial dan ekologi serta menyiapkan skema mitigasi jika badai kembali terjadi, Pemerintah malah membuka kesempatan untuk privatisasi air, energi dan pesisir setelah Badai Maria menghantam Puerto Rico. Bahkan para pemodal diberikan pajak yang sangat rendah, sementara dari masyarakat ditarik pajak yang lebih tinggi.
Di tengah ketiadaan pemerintah, masyarakat Puerto Rico terpaksa harus menolong dirinya sendiri. Walau ada yang memilih pindah dari Puerto Rico, sebagaian masih saling berkonsolidasi untuk membantu satu dengan yang lain. Mereka mulai memanfaatkan metode pertanian tradisional yang sangat adaptif dengan bencana iklim, untuk memenuhi kebutuhan pangan (Sebelum bencana bencana terjadi, Naomi menuliska bawha 85 persen pangan diimpor). Mereka juga memaanfaatkan panel surya sebagai sumber energi dan dikelola secara demokratis atau berbasis komunitas (Di Puerto Rico masih banyak rumah yang belum memiliki penerangan walaupun mereka dikelilingi banyak pembangkit listrik fosil yang besar). Di beberapa tempat, masyarakat mulai berdaulat atas tanah, pangan, air dan energi. Geliat-geliat perlawanan atas inkarnasi modernisasi di Puerto Rico mulai bermunculan.
Dari situasi tersebut, Naomi menyimpulkan bahwa apa yang terjadi di Puerto Rico adalah pertempuran antara kedaulatan untuk banyak orang melawan kepentingan beberapa orang. Walaupun gerakan perlawanan bergerak cenderung lambat dan tidak secepat kecepatan gerakan modal, setidaknya masih ada harapan untuk berlawan.
Membaca buku ini membuat saya merasa de javu dengan situasi pasca bencana yang terjadi di Indonesia. Yang terjadi adalah warga bantu warga, sementara pemerintah sendiri gagap dan muncul membawa bantuan yang banyak tumpangannya. Dari Puerto Rico, kita perlu belajar bahwa penting untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah pasca suatu bencana terjadi. Apakah itu murni untuk masyarakat atau kepentingan kapitalisme bencana yang justru semakin melemahkan gerakan rakkyat dan merugikan masyarakat secara luas.
Buku yang menarik untuk belajar melihat bagaimana bencana dijadikan sebagai lahan basah para elit global untuk semakin memperkaya diri dan semakin memperlebar kesenjangan antara kaum marjinal dengan kaum bermodal.
๐๐๐๐๐
Komentar
Posting Komentar